5

Bruno Fernandes Manchester United Dicap Pemalas: Louis Saha Pasang Badan

Mantan striker Manchester United, Louis Saha, membela Bruno Fernandes dari kritik yang menyebutnya sebagai pemain “pemalas”. Kapten Setan Merah tersebut…

Mantan striker Manchester United, Louis Saha, membela Bruno Fernandes dari kritik yang menyebutnya sebagai pemain “pemalas”. Kapten Setan Merah tersebut dinilai menjadi sasaran empuk kritik karena kontribusinya yang luar biasa bagi klub, mirip dengan apa yang dialami Cristiano Ronaldo.

Setelah awal musim 2025/26 yang sulit, Bruno Fernandes Manchester United kini menunjukkan performa gemilang di bawah asuhan Ruben Amorim. Setan Merah saat ini berada di posisi keenam Liga Primer dan hanya terpaut dua poin dari zona Liga Champions. Keberhasilan ini tidak lepas dari rentetan performa positif tim yang hanya kalah satu kali dalam sepuluh pertandingan terakhir.

Salah satu kunci kebangkitan tim adalah kreativitas Fernandes di lini tengah. Sebagai pemimpin, pemain berusia 31 tahun tersebut kini menjadi pemberi assist terbanyak di liga dengan catatan tujuh assist dan lima gol. Meskipun demikian, statistik impresif ini belum sepenuhnya meredam kritik yang datang silih berganti.

Perbandingan Bruno Fernandes Manchester United dengan Cristiano Ronaldo

Sebagai sosok yang berapi-api di lapangan, Fernandes terkadang memicu perdebatan di kalangan penggemar karena caranya berkomunikasi dengan rekan setim. Sementara beberapa orang melihat gerakan tangannya sebagai tanda semangat, pihak lain merasa ia seharusnya lebih tenang saat tim tertekan.

Mantan penyerang United, Louis Saha, menilai kritik tersebut sangat tidak berdasar. Selain itu, Saha membandingkan situasi Fernandes dengan tekanan yang pernah dihadapi Cristiano Ronaldo sebagai titik fokus tim.

“Bruno Fernandes selalu menunjukkan tempo dan komitmen secara teratur. Kritik yang ia terima sungguh membuat saya heran,” ujar Saha kepada BOYLE Sports. Ia juga menambahkan bahwa cara berkomentar yang menyebut pemain hebat “pemalas” terasa sangat murahan.

Oleh karena itu, Saha menekankan bahwa kontribusi Fernandes jauh lebih besar dari sekadar angka di atas kertas. Intensitas lari dan kemampuan sang pemain dalam menunjukkan emosi adalah bagian dari identitasnya sebagai pemimpin.

Loyalitas dan Penolakan untuk Meninggalkan Klub

Komentar Saha ini sejalan dengan pengakuan terbaru Fernandes bahwa ia pernah menolak kesempatan untuk meninggalkan Old Trafford. Bahkan, rasa cintanya kepada klub membuatnya bertahan meski ada tawaran untuk meraih lebih banyak trofi di tempat lain.

“Saya bisa saja menempuh jalan yang berbeda dan mungkin memenangkan lebih banyak trofi,” ungkapnya di kanal Rio Ferdinand Presents. Namun, ia memilih loyalitas pada periode tersulit klub sebagai bentuk balas budi atas kepercayaan yang telah diberikan kepadanya.

Sebagai hasilnya, keputusan untuk bertahan menjadikan status Bruno Fernandes Manchester United semakin ikonik di mata pendukung setia. Ia menyadari bahwa orang akan menilai pemain dari trofi, tetapi baginya, komitmen kepada klub jauh lebih berharga.
Ujian Berat Melawan Aston Villa Menanti

Fernandes dan skuad United selanjutnya akan menghadapi ujian berat saat bertandang ke markas Aston Villa pada Minggu (21/12) malam WIB. Tim asuhan Unai Emery tersebut sedang dalam performa puncak setelah memenangkan enam pertandingan terakhir mereka.

Setelah itu, pasukan Amorim akan menutup tahun 2025 dengan dua laga kandang berturut-turut melawan Newcastle United dan Wolves. Performa Bruno Fernandes Manchester United di laga-laga krusial ini akan menjadi jawaban paling telak bagi para kritikus yang meragukan kualitasnya.

Anton

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *