6

Marcus Rashford di Barcelona Terancam: Raphinha Jadi Ancaman!

Marcus Rashford bersinar di Barcelona, tapi kembalinya Raphinha mengancam posisinya. Statistik buktikan Rashford kalah dalam aspek krusial. Marcus Rashford di…

Marcus Rashford bersinar di Barcelona, tapi kembalinya Raphinha mengancam posisinya. Statistik buktikan Rashford kalah dalam aspek krusial. Marcus Rashford di Barcelona sedang menikmati momen kebangkitan karier yang manis di Camp Nou. Ia kini tercatat sebagai pemain paling produktif di tim dengan kontribusi 13 gol dan assist di tengah absennya Raphinha.

Namun, masa-masa indah tersebut mungkin akan segera menghadapi ujian terberatnya. Raphinha telah kembali merumput. Kembalinya pemain Brasil tersebut membawa dilema besar bagi Hansi Flick dan ancaman nyata bagi menit bermain Rashford.

Artikel Terkait : Dayot Upamecano Gratis: PSG Panaskan Persaingan Real Madrid & Liverpool

Marcus Rashford di Barcelona Terancam: Raphinha Jadi Ancaman!
Marcus Rashford di Barcelona Terancam: Raphinha Jadi Ancaman!

Produktivitas Semu Rashford di Barcelona: Kuantitas vs Kualitas

Meski secara statistik serangan Rashford terlihat cukup impresif, bedah data yang lebih mendalam mengungkapkan beberapa kelemahan fatal yang bisa membuatnya tersingkir dari skuad utama.

Secara kasat mata, statistik Marcus Rashford di Barcelona memang terlihat sangat mengesankan. Dengan torehan 6 gol dan 7 assist dalam 16 pertandingan, ia adalah kontributor utama gol tim. Namun, efisiensi Rashford menjadi tanda tanya besar. Ia melepaskan rata-rata 4,5 tembakan per laga—hanya kalah dari Kylian Mbappe—namun nilai Expected Goals (xG) per tembakannya anjlok ke angka 0,07. Ini mengindikasikan bahwa Rashford sering membuang-buang peluang.

Komentar Flick pasca-kemenangan atas Elche menjadi sinyal peringatan: “Ketika Anda melihat peluang yang dia miliki, satu atau dua gol lagi akan bagus,” ujar Flick. Kritik ini ditujukan pada borosnya peluang. Jika tim tidak bisa menoleransi peluang yang terbuang, posisi Rashford sebagai starter bisa tergeser seketika.

Raphinha Adalah Standar Emas untuk Marcus Rashford di Barcelona

Masalah terbesar bagi Rashford sesungguhnya bukanlah performanya sendiri, melainkan standar yang ditetapkan oleh Raphinha. Pemain sayap asal Brasil itu adalah mesin yang finis di lima besar Ballon d’Or.

Jika dibandingkan secara head-to-head, Rashford menghasilkan 1,03 gol dan assist per 90 menit. Angka ini masih kalah tipis jika dibandingkan dengan Raphinha yang mencatatkan 1,08 sebelum cedera. Perbedaan ini terasa signifikan dalam konsistensi permainan. Raphinha mampu menyatu sempurna dengan sistem tim. Sebaliknya, Marcus Rashford di Barcelona membawa status superstar namun dengan output yang sedikit kurang efisien.

Kelemahan Fatal: Statistik Defensif Mengkhawatirkan

Di sinilah letak perbedaan paling mencolok dan paling menentukan bagi masa depan Marcus Rashford di Barcelona—statistik defensif. Sistem Flick sangat bergantung pada pressing intens dari para penyerangnya. Dalam aspek krusial ini, Rashford tertinggal sangat jauh.

Data statistik defensif Rashford di LaLiga musim ini sangat mengkhawatirkan. Ia hanya mencatatkan rata-rata 0,6 tekel dan intersepsi per 90 menit. Bandingkan dengan Raphinha yang musim lalu memiliki rata-rata 1,5, Rashford terlihat sangat pasif saat tim tidak menguasai bola. Rashford, dengan segala bakat menyerangnya, belum bisa menyamai etos kerja defensif Raphinha.

Dilema Taktis Flick: Posisi Marcus Rashford di Barcelona Terancam?

Kembalinya Raphinha menempatkan Flick dalam dilema taktis. Mencadangkan Rashford yang sedang produktif berisiko mengganggu momentum, tetapi mengabaikan kembalinya pemain terbaik musim lalu adalah hal yang mustahil.

Salah satu opsi adalah menggeser posisi bermain Rashford ke posisi tengah. Namun, staf pelatih sendiri dikabarkan belum satu suara mengenai posisi terbaik Marcus Rashford di Barcelona. Ketidakpastian ini menambah rumit situasi sang pemain. Jika Flick memutuskan untuk tetap memainkan Rashford di sayap, pemain Inggris itu harus siap untuk menit bermain yang berkurang drastis. Raphinha, jika kembali ke performa terbaiknya, hampir pasti akan mengambil alih kembali tempatnya.

Kembalinya Raphinha adalah ujian realitas pertama bagi “renaisans” Marcus Rashford di Barcelona. Ia harus segera membuktikan bahwa dirinya bukan sekadar pemain pengganti yang mewah.

Anton

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *