Arsenal dilaporkan siap menjual penyerang mereka, Gabriel Jesus, senilai £45 Juta pada jendela transfer Januari mendatang. Kabar ini mengejutkan, mengingat ia digadang-gadang sebagai pemimpin lini serang baru The Gunners saat bergabung pada tahun 2022.
Namun, penggemar Arsenal telah diimbau untuk tidak berharap banyak pada rekrutan besar lain. Klub telah mengonfirmasi akan mengambil pendekatan konservatif di bursa transfer musim dingin setelah “habis-habisan” menghabiskan £250 juta selama musim panas. Dengan demikian, penjualan Arsenal Gabriel Jesus bertujuan menyeimbangkan keuangan klub.
Masa Depan Gabjes di Arsenal di Ujung Tanduk
Ketika Gabriel Jesus bergabung dengan Arsenal, kepindahannya dari Manchester City diharapkan menjadi awal era baru. Dua tahun kemudian, impian itu tampaknya runtuh. Cedera, inkonsistensi, dan perombakan lini serang Mikel Arteta telah membuat masa depan pemain Brasil itu di Arsenal berada di ujung tanduk.
Laporan dari Mail Online mengklaim bahwa penampilan terakhir Gabjes, kekalahan dari Manchester United di Piala FA pada bulan Januari, di mana ia mengalami cedera ACL, bisa jadi merupakan penampilan terakhirnya bersama Meriam London.
Di musim debutnya, ia mengawali dengan gemilang, mencetak 11 gol. Namun, masalah lutut yang terus-menerus dan cedera ACL yang parah telah menggagalkan momentumnya. Pemain berusia 28 tahun ini kini menghadapi prospek suram untuk pindah sebelum ia benar-benar memenuhi potensinya di London utara.
Gyokeres dan Havertz Membuat Gabriel Jesus Tersisih
Dalam sepakbola, persaingan tidak menunggu siapa pun, dan perombakan Arsenal di musim panas telah memperjelas hal itu.
Kedatangan Viktor Gyokeres dari Sporting telah mengubah lini depan, sementara kepercayaan diri Kai Havertz yang semakin meningkat sebagai pemain nomor 9 telah memberi Arteta fleksibilitas taktis. Sebelumnya menjadi starter tetap, Gabriel Jesus kini mendapati dirinya tidak dibutuhkan lagi. Lini serang Arsenal tampak lebih tajam dan tak terduga tanpanya.
Minat dari Brasil sudah meningkat, dengan Flamengo dan Palmeiras tertarik untuk memulangkannya. Sementara itu, Everton juga dikabarkan mempertimbangkan langkah berani di bulan Januari. Gabjes terikat dengan Arsenal hingga Juni 2027, tetapi dengan klub ingin menyeimbangkan keuangan mereka, perpisahan tampaknya semakin tak terelakkan.
Bursa Transfer Musim Dingin yang ‘Tenang’ Menanti
Menurut laporan, Arsenal akan mengambil pendekatan konservatif untuk bursa transfer musim dingin setelah mengeluarkan sebesar £250 Juta pada musim panas lalu. Pengeluaran yang memecahkan rekor itu membawa delapan wajah baru ke Emirates.
Pengeluaran besar ini membuat klub memiliki tagihan gaji yang membengkak dan sedikit ruang untuk bermanuver di bawah peraturan Financial Fair Play dan PSR. The Gunners diyakini fokus pada konsolidasi, pemangkasan pemain, dan memaksimalkan talenta yang sudah mereka miliki. Menjual Gabriel Jesus juga dapat menghasilkan dana penting untuk diinvestasikan kembali dalam rencana musim panas mendatang.
Arsenal Menatap Masa Depan dengan Optimisme
Bahkan saat klub bersiap menghadapi potensi kepergian, mesin perencanaan jangka panjang Arsenal terus berputar. The Gunners telah menyelesaikan perekrutan Victor Ozhianvuna, pemain muda berbakat berusia 16 tahun.
Setelah jeda internasional, Arsenal kembali beraksi dengan menghadapi Fulham. Pasukan Arteta memuncaki klasemen Liga Primer setelah tujuh pertandingan, menampilkan permainan sepakbola yang cair dan ketangguhan yang baru ditemukan. Dengan bintang-bintang seperti Declan Rice, Martin Odegaard, dan Bukayo Saka sebagai penggerak tim, Arsenal tampak siap untuk menantang di semua lini.