
Kejutan Besar Liga Primer! Eks Arsenal Granit Xhaka Kembali dengan Mahar £17 Juta ke Sunderland, Bayer Leverkusen Abaikan Instruksi Erik ten Hag (1)
Kembali ke Tanah Inggris: Granit Xhaka Pilih Sunderland!
Bursa transfer musim panas kembali menyajikan kejutan yang tak terduga, dan kali ini, nama Granit Xhaka menjadi pusat perhatian! Eks-gelandang Arsenal itu secara mengejutkan meresmikan kepindahannya ke Sunderland dari Bayer Leverkusen dengan nilai transfer £17 juta. Sebuah langkah yang memicu tanda tanya besar di kalangan pengamat dan penggemar sepak bola, terutama mengingat kesuksesan luar biasa yang baru saja diraihnya di Jerman.
Sunderland kini secara resmi merekrut Granit Xhaka dalam transfer senilai £17 juta dari Bayer Leverkusen. Eks gelandang Swiss itu menandatangani kontrak tiga tahun bersama The Black Cats, menandakan komitmen jangka panjangnya untuk klub. Kepindahan ini datang setelah dua musim yang sangat sukses di Jerman—termasuk membawa Leverkusen juara Bundesliga dan DFB-Pokal tanpa terkalahkan. Sebuah pencapaian monumental yang membuat kepergiannya semakin mengejutkan. Xhaka bukan nama asing di Liga Primer Inggris, dengan catatan 225 penampilan saat berseragam Arsenal, memberinya pengalaman segudang di kompetisi terberat di dunia.

Kembalinya gelandang Swiss itu ke Inggris menjadi pukulan telak bagi Erik ten Hag. Bekas manajer Manchester United yang kini menukangi Leverkusen itu sempat secara terbuka menyatakan keinginannya untuk mempertahankan sang gelandang. Ia bahkan menegaskan bahwa kepergian Xhaka akan “merusak struktur dan budaya skuad.” Pernyataan Ten Hag ini menunjukkan betapa pentingnya peran Xhaka dalam timnya, baik di dalam maupun di luar lapangan. Namun, Xhaka memilih hengkang, menyusul kepergian figur-figur penting lain seperti Jeremie Frimpong, Florian Wirtz, dan Jonathan Tah. Ini menimbulkan pertanyaan besar tentang bagaimana Leverkusen akan mengisi kekosongan yang ditinggalkan para pemain kunci tersebut.
Ambisi Baru di Sunderland: Menulis Sejarah Sendiri!
Granit Xhaka sendiri tampak antusias dengan petualangan barunya di Sunderland. Ia berbicara kepada laman resmi klub: “Saya sangat bangga bisa berada di sini. Saat berbicara dengan klub, saya langsung merasakan antusiasme dan mentalitas yang dimiliki semua orang dan pemain. Inilah yang saya inginkan, dan saya punya perasaan yang sangat baik tentang ini.” Pernyataan ini menunjukkan bahwa keputusan Xhaka didasari oleh keyakinan pada proyek yang ditawarkan Sunderland, sebuah klub yang baru kembali ke Liga Primer dan memiliki ambisi besar.
Ia melanjutkan: “Kita telah kembali ke tempat di mana klub ini seharusnya berada, dan kita ingin bertahan di sini untuk menulis sejarah kita sendiri. Saya siap membantu tim dengan pengalaman saya, dan juga dengan kualitas saya. Kita perlu menemukan jati diri di atas lapangan, tapi saya rasa itu tak akan jadi masalah besar. Penantian ini cukup panjang, tapi sekarang saya sudah di sini dan tak sabar untuk segera mulai.” Kata-kata Xhaka ini menunjukkan mentalitasnya sebagai pemimpin. Ia tidak hanya datang untuk bermain, tetapi untuk membawa pengalaman dan kualitasnya demi membantu Sunderland mencapai tujuannya.
Kepindahan Xhaka ke Sunderland memang mengejutkan banyak pihak. Dari klub yang baru saja merajai Bundesliga tanpa terkalahkan, ia memilih untuk bergabung dengan tim promosi Liga Primer. Ini mungkin mengindikasikan bahwa Xhaka mencari tantangan yang berbeda, kesempatan untuk menjadi pemimpin di tim yang sedang membangun kembali, dan mungkin juga merasakan kembali atmosfer Liga Primer yang sangat kompetitif. Pengalamannya bersama Arsenal yang panjang akan sangat berharga bagi The Black Cats dalam upaya mereka bertahan dan bersaing di kasta tertinggi.
Dampak pada Bayer Leverkusen dan Strategi Erik ten Hag
Keputusan Xhaka untuk hengkang jelas merupakan pukulan telak bagi Bayer Leverkusen dan Erik ten Hag. Ten Hag, yang baru saja tiba di Leverkusen, mungkin berharap Xhaka akan menjadi pilar kunci dalam membangun skuadnya. Kehilangan kapten lapangan tengah yang memiliki pengalaman dan kualitas seperti Xhaka akan memaksa Ten Hag untuk segera mencari pengganti yang sepadan. Ini menambah tekanan pada Ten Hag untuk segera beradaptasi dan menemukan solusi di bursa transfer.
Keluarnya Xhaka bersamaan dengan figur-figur penting lainnya seperti Jeremie Frimpong, Florian Wirtz, dan Jonathan Tah, menunjukkan bahwa Leverkusen mungkin sedang dalam fase transisi besar. Meski mereka baru saja meraih kesuksesan bersejarah, mempertahankan pemain bintang menjadi tantangan berat. Ten Hag kini dihadapkan pada tugas yang tidak mudah untuk membangun kembali kekuatan tim setelah eksodus pemain kunci.
Sementara itu, Sunderland akan langsung mendapatkan keuntungan dari pengalaman dan kualitas Xhaka. Ia akan langsung bergabung dengan skuad Sunderland untuk menjalani pramusim, dan kehadirannya di lini tengah akan sangat dinantikan menjelang laga pembuka Liga Primer Inggris melawan West Ham pada 16 Agustus mendatang. Pertandingan ini akan menjadi ujian pertama bagi Xhaka dan Sunderland di musim baru.
Transfer Granit Xhaka ke Sunderland adalah salah satu kisah paling menarik di bursa transfer. Ini adalah bukti bahwa dalam sepak bola, keputusan seringkali didasari oleh lebih dari sekadar uang atau status klub. Ambisi pribadi, kesempatan menjadi pemimpin, dan tantangan baru bisa menjadi faktor penentu. Xhaka telah memilih jalannya sendiri, dan para penggemar Liga Primer tentu akan antusias menyaksikan bagaimana ia akan kembali bersinar di tanah Inggris, kali ini dengan seragam Sunderland.