
Kejutan Bursa Transfer! Raheem Sterling Dilatih Mantan Manajer Manchester United! Dua Klub Liga Champions Panas Rebutan Flop Chelsea! (1)
Masa Depan Tak Pasti: Raheem Sterling di Persimpangan Jalan!
Bursa transfer musim panas kembali menyajikan drama tak terduga, dan kali ini, sorotan tajam tertuju pada Raheem Sterling. Winger senior yang kariernya meredup di Chelsea ini dikabarkan berpotensi besar bermain di bawah asuhan mantan manajer Manchester United, Erik ten Hag, musim depan! Sebuah skenario yang tak pernah terbayangkan sebelumnya, namun kini menjadi realistis. Bayer Leverkusen, klub yang kini ditangani Ten Hag, dikabarkan berminat merekrut sang winger, sementara raksasa Serie A, Juventus, juga turut memantau situasi pemain buangan Chelsea tersebut.
Masa depan Raheem Sterling di Chelsea memang kian tak pasti. Setelah tampil mengecewakan selama dipinjamkan ke Arsenal—di mana ia hanya mencetak satu gol dari 28 penampilan lintas ajang—winger 30 tahun itu kini semakin dekat dengan pintu keluar Stamford Bridge. Periode pinjaman yang gagal total ini semakin memperjelas bahwa Sterling tidak lagi menjadi bagian dari rencana jangka panjang Chelsea. Performa yang jauh di bawah standar, ditambah gaji yang tinggi, membuatnya menjadi beban bagi The Blues.

Menurut laporan The Athletic pada Selasa (22/7) kemarin, Sterling menarik minat satu klub Liga Champions di luar Inggris. Sebuah petunjuk awal bahwa meski performanya menurun, daya tariknya di kancah Eropa masih ada. Kini, talkSPORT menambahkan bahwa dua klub sekaligus, yakni Bayer Leverkusen—yang kini ditangani eks-pelatih Manchester United Erik ten Hag—dan Juventus, tengah mempertimbangkan langkah konkret untuk memboyongnya. Kehadiran Ten Hag di Leverkusen menjadi faktor menarik, mengingat ia dikenal sebagai manajer yang mampu menghidupkan kembali karier pemain yang meredup.
Sinyal Kepergian dan Ambisi Bermain di Liga Champions
Sterling memang mengikuti sesi pramusim Chelsea, menunjukkan profesionalitasnya. Namun, tanda-tanda kepergiannya sudah terlihat jelas sejak ia dicoret dari skuad Piala Dunia Antarklub 2025. Keputusan ini adalah pukulan telak yang mengindikasikan bahwa ia tidak lagi dianggap sebagai bagian integral dari tim. Idealnya, The Blues ingin melepasnya secara permanen untuk mengosongkan beban gaji dan mendapatkan dana segar, tapi mereka terbuka pada opsi peminjaman jika ada tawaran yang masuk. Fleksibilitas ini menunjukkan bahwa Chelsea sangat ingin melepas Sterling sesegera mungkin.
Sejak meninggalkan Manchester City pada 2022, karier Sterling justru merosot tajam. Dari pemain kunci yang memenangkan berbagai trofi di Etihad, ia kini kesulitan menemukan konsistensi di level tertinggi. Tak hanya di level klub, ia juga belum lagi dipanggil ke timnas Inggris sejak tampil di Piala Dunia 2022. Padahal sebelumnya ia merupakan pemain reguler dan penting dalam skuad The Three Lions. Penurunan performa ini menimbulkan pertanyaan besar di kalangan pengamat sepak bola.
Sterling kini berharap segera mendapat tawaran resmi, apalagi bermain di Leverkusen atau Juventus akan memberinya kesempatan tampil di Liga Champions. Bagi pemain seusianya, kesempatan berlaga di kompetisi elite Eropa adalah prioritas utama untuk membuktikan diri dan kembali menarik perhatian pelatih timnas. Bekas bintang Liverpool dan Man City itu mungkin bisa mengikuti tren pemain Inggris yang mencoba menghidupkan kembali kariernya dengan bermain di luar negeri, seperti Jadon Sancho atau Jude Bellingham, yang sukses di Bundesliga. Lingkungan baru dan tekanan yang berbeda mungkin menjadi kunci untuk membangkitkan kembali performa terbaiknya.
Reuni Tak Terduga dengan Erik ten Hag?
Skenario Raheem Sterling bermain di bawah asuhan Erik ten Hag adalah salah satu yang paling menarik. Ten Hag, yang sebelumnya kesulitan di Manchester United, kini mencoba membangun kembali reputasinya di Bayer Leverkusen. Ia dikenal sebagai pelatih yang detail dan mampu mengeluarkan potensi terbaik dari pemainnya. Jika Sterling bergabung dengan Leverkusen, Ten Hag akan memiliki tantangan besar untuk menghidupkan kembali karier sang winger. Ini bisa menjadi reuni tak terduga yang menguntungkan kedua belah pihak, di mana Ten Hag mendapatkan pemain berpengalaman dan Sterling mendapatkan manajer yang bisa memberinya arahan jelas.
Di sisi lain, Juventus juga menjadi pilihan menarik. Serie A dikenal sebagai liga yang lebih taktis, dan gaya permainan Sterling yang mengandalkan kecepatan dan dribbling bisa menjadi ancaman serius di sana. Bermain di bawah asuhan Massimiliano Allegri atau manajer baru yang akan datang, Sterling bisa menemukan kembali sentuhan mencetak golnya dan membantu Bianconeri bersaing memperebutkan gelar.
Bagi Chelsea, melepas Sterling adalah langkah penting untuk menyeimbangkan skuad dan mengurangi beban gaji. Meskipun akan sulit untuk mendapatkan kembali biaya transfer yang mereka keluarkan, menjual atau meminjamkannya akan memberikan ruang finansial yang diperlukan untuk mendatangkan pemain baru yang lebih cocok dengan visi Maresca. Ini adalah bagian dari strategi “cuci gudang” Chelsea untuk membangun tim muda yang solid.
Masa depan Raheem Sterling kini berada di persimpangan jalan yang menarik. Akankah ia memilih tantangan di Bundesliga bersama Erik ten Hag dan Bayer Leverkusen, ataukah ia akan mencoba peruntungannya di Serie A bersama Juventus? Satu hal yang pasti, keputusan ini akan sangat menentukan kelanjutan kariernya di level tertinggi. Para penggemar sepak bola di seluruh dunia akan menantikan babak baru dalam perjalanan salah satu winger paling berbakat di Inggris ini.