
Badai di San Siro! AC Milan Pecat Sergio Conceicao, Massimiliano Allegri Resmi Kembali Menukangi Rossoneri! (1)
Musim Penuh Kekecewaan Berujung Pecatnya Conceicao, Allegri Siap Ambil Alih Kemudi Milan
Musim 2024/2025 menjadi mimpi buruk bagi AC Milan. Klub raksasa Italia ini harus menelan pil pahit, mengakhiri musim tanpa trofi dan terdampar di peringkat kedelapan klasemen Serie A. Lebih buruk lagi, hasil ini berarti Rossoneri akan absen dari semua kompetisi Eropa musim depan, sebuah pukulan telak bagi klub yang pernah tujuh kali menjuarai Liga Champions. Rentetan hasil buruk ini berujung pada keputusan tegas manajemen: memecat pelatih kepala Sergio Conceicao, hanya enam bulan setelah ia menduduki kursi panas di San Siro. Kabar kepergian pelatih berusia 50 tahun itu kini telah dikonfirmasi secara resmi oleh AC Milan, menandai berakhirnya era singkatnya di klub.

Situasi ini membuka jalan bagi kembalinya sosok familiar ke San Siro. Massimiliano Allegri, manajer legendaris Italia, yang telah menjalani masa istirahat sejak musim panas 2024 setelah dipecat Juventus usai musim 2023/2024 yang mengecewakan, kini siap kembali ke panggung Serie A. Sebelumnya, Allegri santer dikabarkan akan pindah ke Napoli menyusul rumor kepergian Antonio Conte. Namun, tampaknya Allegri bisa saja kembali dari masa rehatnya lebih cepat dari yang diperkirakan, apalagi setelah mantan manajer Chelsea itu berubah pikiran mengenai masa depannya di Napoli. Kini, menurut laporan dari pakar transfer Gianluca di Marzio, Massimiliano Allegri diharapkan akan segera menandatangani kontrak dengan AC Milan. Pria berusia 57 tahun tersebut dilaporkan telah menyepakati kesepakatan dua tahun dengan Rossoneri, menandai comeback-nya ke klub yang pernah ia bawa meraih Scudetto pada musim 2010/2011.
Awal Musim yang Penuh Tantangan: Debut Allegri di Bangku Cadangan Harus Tertunda
Kedatangan Massimiliano Allegri di AC Milan tentu membawa harapan baru bagi para Milanisti, namun tantangan sudah menanti di depan mata. Rossoneri akan memulai musim 2025/2026 mereka lebih awal dari rival-rivalnya, karena mereka akan berlaga di Coppa Italia melawan tim Serie B, Bari. Namun, ada satu ironi yang menyertai debut Allegri: ia tidak akan berada di bangku cadangan untuk pertandingan pertamanya sebagai pelatih Rossoneri. Pelatih berusia 57 tahun tersebut dikeluarkan dari lapangan dalam pertandingan terakhirnya bersama Juventus melawan Atalanta di final Coppa Italia 2024. Artinya, ia harus menjalani larangan mendampingi tim dalam laga perdana AC Milan musim depan.
Situasi yang dihadapi AC Milan saat ini memang sangat buruk. Mereka gagal memenangkan trofi musim ini, dan kini harus menerima kenyataan pahit absen dari kompetisi Eropa. Di sisi lain, rival sengit mereka, Inter Milan, bahkan berpeluang menjadi juara Eropa musim panas ini jika berhasil mengalahkan Paris Saint-Germain di final Liga Champions akhir pekan ini. Kontras yang mencolok ini menambah tekanan besar di pundak Massimiliano Allegri. Ia akan memiliki tugas yang sangat berat untuk membangun kembali tim, membangkitkan kembali raksasa yang jatuh, dan mengembalikan AC Milan ke posisi seharusnya di puncak sepak bola Italia dan Eropa.
Misi Allegri: Membangun Kembali Pondasi dan Mengembalikan Kejayaan
Kembalinya Massimiliano Allegri ke AC Milan bisa dibilang merupakan perjudian besar, namun juga langkah yang penuh harapan. Allegri memiliki rekam jejak yang terbukti dalam meraih gelar dan mengelola tim-tim besar. Namun, tantangan kali ini jauh lebih besar dari sebelumnya. Skuad AC Milan saat ini membutuhkan perombakan, baik dari segi mentalitas maupun kualitas pemain. Allegri harus mampu menanamkan kembali semangat juang, disiplin taktis, dan mentalitas pemenang yang hilang dari tim.
Prioritas utama Allegri adalah mengembalikan AC Milan ke kompetisi Eropa, khususnya Liga Champions. Itu berarti ia harus memastikan tim bisa finis di posisi empat besar Serie A di musim pertamanya. Selain itu, AC Milan juga perlu memperkuat skuad di bursa transfer. Dengan masalah keuangan yang masih membayangi, Allegri dan manajemen harus cerdas dalam melakukan pembelian dan penjualan pemain. Mereka harus mencari pemain yang tepat, yang tidak hanya berkualitas tetapi juga sesuai dengan filosofi permainan Allegri dan kondisi keuangan klub.
Perjalanan AC Milan di bawah Massimiliano Allegri yang kedua kalinya dipastikan akan menjadi sorotan utama. Akankah ia mampu mengembalikan kejayaan Rossoneri dan membawa mereka kembali ke puncak sepak bola Eropa? Atau akankah tantangan ini terlalu besar bahkan untuk seorang pelatih sekaliber Allegri? Hanya waktu yang akan menjawab. Namun, satu hal yang pasti, para Milanisti berharap kembalinya Allegri bisa menjadi titik balik bagi klub kesayangan mereka.