
Malam Magis di Old Trafford! Manchester United Lolos ke Semi-Final Liga Europa Usai Comeback Epik 5-4 Atas Lyon di Detik Akhir (1)
Manchester United menciptakan momen tak terlupakan di Old Trafford dengan menyingkirkan Lyon lewat kemenangan dramatis 5-4 pada leg kedua perempat-final Liga Europa, Jumat (18/4) dini hari WIB. Setelah sempat tertinggal 2-4 secara agregat di babak perpanjangan waktu, Setan Merah berhasil membalikkan keadaan di detik-detik akhir dan memastikan tiket ke semi-final.
Artikel Terkait :

Comeback Epik Manchester United di Liga Europa
Manchester United memulai laga dengan agresif. Gol pembuka dicetak Manuel Ugarte pada menit ke-10 setelah menerima umpan matang dari Alejandro Garnacho. Menjelang turun minum, giliran Diogo Dalot yang menggandakan keunggulan dengan sepakan terarah, membawa United unggul 2-0 di babak pertama.
Namun, babak kedua menjadi mimpi buruk bagi tuan rumah. Corentin Tolisso dan Nicolas Tagliafico mencetak dua gol cepat yang menyamakan skor menjadi 2-2, dan membuat agregat imbang 4-4. Pertandingan pun berlanjut ke babak perpanjangan waktu.
Lyon Sempat Unggul, United Bangkit di Detik Akhir
Di masa perpanjangan waktu, Lyon mengejutkan publik Old Trafford. Meski bermain dengan sepuluh pemain usai kartu merah Tolisso, mereka unggul 4-2 lewat gol Rayan Cherki dan penalti Alexandre Lacazette. United berada di ujung tanduk, namun atmosfer magis Old Trafford kembali menyala.
Bruno Fernandes membuka jalan comeback dengan penalti di menit akhir perpanjangan waktu, diikuti gol Kobbie Mainoo yang menyamakan kedudukan. Dan akhirnya, pada detik terakhir, Harry Maguire menjadi pahlawan dengan sundulan tajam yang memastikan skor akhir 5-4 dan agregat 7-6 untuk Manchester United.
Statistik Menakjubkan dari Malam Bersejarah di Old Trafford
- Ini adalah pertandingan pertama dalam sejarah kompetisi Eropa yang menghasilkan lima gol di masa perpanjangan waktu.
- Manchester United juga menjadi tim pertama yang mencetak dua gol di menit ke-120 dalam sejarah kompetisi besar Eropa.
- Ini adalah kemenangan kedua dengan skor 5-4 dalam sejarah klub, setelah sebelumnya terjadi melawan Arsenal pada 1958.
Amorim: “Di Old Trafford, Segalanya Mungkin Terjadi”
Manajer Manchester United Ruben Amorim mengungkapkan bahwa dirinya terinspirasi dari laga ikonik final Liga Champions 1999 saat memotivasi para pemainnya. Dalam wawancara pasca-laga, ia menyebut:
“Saya menonton ulang laga 1999 untuk inspirasi. Ketika Lyon menyamakan skor dan bahkan unggul, segalanya terasa gelap. Tapi di Old Trafford, tidak ada yang benar-benar selesai.”
Amorim juga memuji mentalitas timnya yang tidak menyerah meski kelelahan melanda. “Setelah penalti Bruno membuat skor jadi 4-3, saya merasa kami bisa mengubah jalannya pertandingan. Dan kami melakukannya,” tambahnya.
Fokus ke Semi-Final Liga Europa dan Laga Liga Primer
Kemenangan ini memberi harapan besar bagi Manchester United, yang kini akan menghadapi Athletic Bilbao di babak semi-final Liga Europa. Trofi ini menjadi target utama musim ini, mengingat inkonsistensi mereka di Liga Primer Inggris.
Namun, kemenangan dramatis ini juga mengungkap masalah serius di lini belakang. Kebobolan empat gol di kandang, termasuk dari penalti dan kesalahan individu, menjadi catatan penting bagi Ruben Amorim untuk segera melakukan perbaikan sebelum menghadapi tim tangguh seperti Bilbao.
Pemain seperti Leny Yoro, Luke Shaw, dan Andre Onana harus meningkatkan performa agar pertahanan United lebih solid. Sementara itu, pemain muda seperti Kobbie Mainoo dan kapten Bruno Fernandes menjadi titik terang dalam skema ofensif.
Malam Magis Old Trafford dan Jalan Menuju Liga Champions
Malam magis di Old Trafford akan dikenang sebagai salah satu momen paling heroik dalam sejarah Manchester United di Eropa. Lolos ke semi-final Liga Europa usai comeback epik 5-4 atas Lyon menjadi bukti bahwa semangat Setan Merah tak pernah padam.
Kini, trofi Liga Europa menjadi harapan utama United untuk mengakhiri musim dengan gelar, sekaligus mengamankan tiket ke Liga Champions musim depan. Namun, untuk mewujudkan itu, Ruben Amorim harus segera meracik strategi demi mempertahankan momentum sekaligus memperbaiki pertahanan yang masih keropos.