Kontroversi dalam dunia sepak bola sering kali melibatkan berbagai pernyataan tajam dari pemain yang terlibat. Salah satu yang terbaru datang dari bek Real Mallorca, Pablo Maffeo, yang secara terang-terangan mengkritik sikap gelandang Real Madrid, Jude Bellingham. Dalam wawancaranya dengan La Zona 10, Maffeo tak ragu memberi label “penipu” pada Bellingham, serta menyoroti perilaku sang pemain di laga melawan Osasuna yang berakhir dengan kartu merah.
Maffeo, yang dikenal dengan permainan kerasnya sebagai bek sayap, menyatakan bahwa Bellingham lebih suka menyerang dari belakang ketimbang berhadapan langsung dengan lawan. Ucapan ini pun langsung menuai berbagai reaksi, baik dari penggemar sepak bola maupun dari pemain lainnya. Lantas, apa yang sebenarnya terjadi di balik pernyataan keras Maffeo ini?
Artikel Terkait : Lamine Yamal Tinggalkan Barcelona & Gabung Real Madrid, Mungkinkah?!
Bellingham Dihukum Kartu Merah Setelah Insiden di Pamplona
Kritikan Maffeo berawal dari insiden yang terjadi pada laga Sabtu lalu di Pamplona. Dalam pertandingan yang mempertemukan Real Madrid melawan Osasuna, Jude Bellingham menerima kartu merah setelah terlibat dalam insiden yang dianggap merugikan timnya. Meski awalnya laga berjalan lancar, Bellingham terpaksa harus keluar dari lapangan lebih awal setelah ia diusir oleh wasit karena pelanggaran serius yang dilakukan.
Sebagai akibat dari kartu merah ini, Bellingham dipastikan akan absen dalam dua laga mendatang, sebuah kehilangan besar bagi Los Blancos yang sangat bergantung pada performa gelandang berusia 19 tahun tersebut. Bellingham, yang baru saja meraih penghargaan pemain terbaik Eropa dan tampil impresif di berbagai kompetisi, tampaknya harus menelan pil pahit akibat insiden ini.
Pablo Maffeo Mengkritik Sikap Bellingham: “Seranglah dari Depan!”
Namun, kontroversi tak berhenti sampai di situ. Setelah kejadian tersebut, Pablo Maffeo, yang terlibat dalam pertempuran sengit melawan Bellingham di lapangan, angkat bicara tentang sikap sang gelandang. Dalam wawancaranya dengan La Zona 10, Maffeo dengan tegas menyebut Bellingham sebagai seorang “penipu” dan menyindir gaya permainannya yang dianggap tidak jujur.
Menurut Maffeo, Bellingham lebih suka “menyerang dari belakang”, sebuah pernyataan yang secara langsung menyinggung cara bermain Bellingham yang sering kali menggunakan kelicikan untuk meraih keuntungan. Maffeo mengungkapkan bahwa ia lebih memilih Vinicius Junior, rekan setim Bellingham di Real Madrid, karena menurutnya Vinicius lebih terbuka dan bermain dengan cara yang lebih “langsung.”
“Jika Anda tidak suka saya, sah-sah saja. Tapi seranglah dari depan,” ujar Maffeo. Kritikan ini menjadi semakin tajam saat Maffeo membandingkan sikap Bellingham dengan seorang gentleman yang berpura-pura baik di depan, namun mengkritik atau mengganggu rekan setim dari belakang. “Jika saya pun tidak suka Anda dan dia mengetahui itu, tak perlu bersikap sok manis,” tegas Maffeo.
Vinicius vs. Bellingham: Pilihan Maffeo
Saat ditanya mengenai perbandingan antara Bellingham dan Vinicius, Maffeo tidak ragu memilih Vinicius. “Jika saya harus memilih satu dari dua pemain ini, saya akan memilih Vinicius, karena saya tahu seperti apa dia,” lanjut Maffeo. Maffeo menegaskan bahwa meskipun dirinya tidak selalu setuju dengan gaya bermain Vinicius, ia menganggap pemain asal Brasil itu lebih jujur dalam pendekatannya di lapangan.
Vinicius, yang terkenal dengan kecepatan dan kemampuan teknisnya, sering kali menjadi sasaran kritik karena kadang terlalu agresif dalam permainannya. Namun, bagi Maffeo, gaya permainan langsung Vinicius jauh lebih mudah dipahami daripada cara Bellingham yang dianggapnya lebih licik dan “dari belakang.”
Tanggapan dari Pihak Real Madrid dan Bellingham
Reaksi dari Bellingham terkait pernyataan Maffeo belum diketahui, namun spekulasi mengenai bagaimana sang gelandang akan menanggapi kritik ini semakin memanas. Real Madrid juga belum memberikan komentar resmi mengenai pernyataan dari bek Mallorca tersebut. Namun, satu hal yang jelas adalah bahwa Bellingham tetap menjadi pemain kunci bagi Madrid meskipun insiden kartu merah tersebut.
Dengan gaya permainan yang lebih cerdik dan pengaruh besar di lini tengah, Bellingham tetap menjadi pemain yang sangat dihargai oleh pelatih Carlo Ancelotti dan penggemar Real Madrid. Tentu, dengan usia yang masih sangat muda dan banyaknya pengalaman yang sudah ia raih, pernyataan dari Maffeo ini tidak akan mempengaruhi mentalitas Bellingham dalam jangka panjang.
Apa Arti dari Kritik Maffeo bagi Dunia Sepak Bola?
Kritikan keras dari Maffeo ini membuka kembali diskusi mengenai bagaimana para pemain menghadapai tantangan dalam sepak bola profesional. Apakah penting bagi seorang pemain untuk selalu tampil jujur dan terbuka di lapangan? Atau, apakah kecerdikan dan taktik bermain “di belakang” dapat diterima sebagai bagian dari permainan itu sendiri?
Yang jelas, pernyataan Maffeo menunjukkan bahwa dalam dunia sepak bola, sering kali terdapat ketegangan antara para pemain yang berusaha menunjukkan kekuatan fisik dan mental, serta pemain yang lebih mengandalkan taktik dan permainan licik. Ini juga menyoroti pentingnya sikap dan moralitas di lapangan, yang kadang bisa berbeda-beda antar pemain.
Adakah Kebenaran di Balik Kritik Maffeo?
Perdebatan antara Pablo Maffeo dan Jude Bellingham ini memberikan pandangan menarik tentang bagaimana pemain melihat sikap dan gaya bermain lawan mereka. Bagi Maffeo, Bellingham dianggap sebagai seorang “penipu” karena cara bermainnya yang lebih mengandalkan kelicikan. Namun, bagi banyak orang, Bellingham adalah pemain muda berbakat yang terus berkembang dan masih banyak yang harus dipelajari.
Apa pun pandangan yang dimiliki, satu hal yang pasti: dunia sepak bola selalu penuh dengan kejutan, baik itu di lapangan maupun di luar lapangan. Untuk saat ini, kita hanya bisa menunggu apakah perdebatan ini akan berlanjut atau berakhir begitu saja. Satu yang pasti, keduanya tetap menjadi bintang di Liga Spanyol yang terus menghibur para penggemar sepak bola di seluruh dunia.