
Para Pemain Manchester United Mulai Gerah Dengan Taktik 3-4-3 Ruben Amorim Yang Hasilnya Bapuk!
Penerapan sistem 3-4-3 oleh pelatih Ruben Amorim di Manchester United kini menimbulkan keresahan di kalangan pemain. Sejak kedatangannya pada bulan November, skema yang tidak lazim untuk The Red Devils ini justru menunjukkan hasil yang mengecewakan dan kini mulai dipertanyakan oleh beberapa pemain senior di tim.
Laporan terbaru dari The Mail mengungkapkan bahwa para pemain United mulai merasa tidak nyaman dengan filosofi taktik yang diterapkan oleh Amorim. Taktik tiga bek yang sebelumnya belum pernah menjadi pilihan utama di Old Trafford dinilai tidak sesuai dengan karakter dan filosofi permainan tradisional klub, yang lebih dikenal dengan serangan cepat dan penguasaan bola yang dominan.
Artikel Terkait : “Cari Klub yang Lebih Baik” – Paul Scholes Sarankan Alexander Isak Jangan Pilih Arsenal yang Puasa Gelar

Skema 3-4-3 yang Tak Cukup Efektif
Sejak Ruben Amorim mengambil alih kursi pelatih pada November lalu, banyak yang mengharapkan perubahan besar pada Manchester United. Namun, implementasi formasi 3-4-3 justru gagal memberikan dampak positif yang diinginkan. Dalam 20 pertandingan yang dijalani Amorim, United hanya berhasil meraih 7 kemenangan, sementara sudah menelan 8 kekalahan. Statistik ini jelas menunjukkan bahwa taktik yang diterapkan tidak membuahkan hasil yang maksimal.
Dengan hasil yang kurang menggembirakan, Manchester United kini terdampar di posisi ke-13 klasemen sementara Premier League, sebuah posisi yang memprihatinkan bagi klub sebesar mereka. Kekalahan demi kekalahan membuat tim ini terancam menutup musim dengan posisi terburuk sejak tahun 1990, yang tentu saja menjadi pukulan telak bagi reputasi besar yang telah dibangun oleh klub ini.
Ketidakcocokan Skema dengan Filosofi Klub
Salah satu faktor utama yang membuat para pemain mulai gelisah adalah ketidakcocokan skema taktik yang diterapkan dengan budaya permainan Manchester United. Sejak era Sir Alex Ferguson, klub ini dikenal dengan gaya permainan menyerang, agresif, dan penguasaan bola yang sangat dominan. Namun, dengan skema 3-4-3 yang lebih defensif dan cenderung mengandalkan serangan balik, banyak pemain merasa bahwa filosofi yang mereka pelajari selama bertahun-tahun tidak diterapkan dengan baik di bawah asuhan Amorim.
Beberapa pemain yang diwawancarai secara anonim mengungkapkan kekhawatiran mereka terkait pengurangan daya serang tim. Mereka merasa bahwa dengan hanya tiga bek di belakang, terlalu banyak ruang yang terbuka untuk lawan, sementara lini depan juga kesulitan mencetak gol secara konsisten.
“Kami merasa terjebak dalam sistem ini. Itu tidak sesuai dengan apa yang kami kenal sebagai gaya bermain Manchester United. Kami harus lebih menyerang dan mendominasi permainan, bukan hanya bertahan dan mengandalkan serangan balik,” ujar salah satu sumber dari dalam tim.
Ruben Amorim di Ujung Tanduk?
Meskipun memiliki reputasi yang cukup cemerlang di Portugal bersama Sporting CP, pelatih Ruben Amorim kini berada dalam sorotan. Dengan hasil yang mengecewakan, banyak pihak yang mulai mempertanyakan masa depan Amorim di Old Trafford. Ed Woodward dan jajaran direksi United kemungkinan akan memikirkan ulang apakah pelatih asal Portugal ini bisa membawa klub kembali ke jalur kemenangan.
Formasi 3-4-3 memang bukanlah pilihan yang buruk secara teori, tetapi jika tidak diterapkan dengan benar dan tidak sesuai dengan materi pemain yang ada, maka taktik tersebut bisa menjadi bumerang. Pada saat yang bersamaan, United juga sering gagal menunjukkan dominasi di lini tengah, yang semakin menambah masalah bagi Amorim.
Apa yang Harus Dilakukan United?
Jika Ruben Amorim ingin bertahan di Manchester United, ia perlu segera memperbaiki skema taktiknya. Salah satu solusi yang mungkin adalah kembali ke formasi yang lebih klasik, seperti 4-3-3 atau 4-2-3-1, yang lebih cocok dengan filosofi permainan tradisional United. Dengan kualitas pemain yang dimiliki, termasuk nama-nama besar seperti Bruno Fernandes, Marcus Rashford, dan Jadon Sancho, United harus bisa lebih agresif dan dominan di lapangan.
Selain itu, masalah mentalitas dan komunikasi di ruang ganti juga perlu diselesaikan. Para pemain harus merasa yakin dengan sistem yang diterapkan oleh pelatih, dan jika mereka merasa sistem yang ada tidak bekerja, maka sudah saatnya untuk melakukan perubahan.
Ancaman di Masa Depan
Masa depan Ruben Amorim di Manchester United kini berada di ujung tanduk. Jika hasil buruk terus berlanjut dan pemain semakin merasa tertekan, bukan tidak mungkin manajemen klub akan mencari pengganti. Tim besar seperti United tidak bisa berlama-lama berada di posisi terpuruk di klasemen, apalagi jika mereka ingin bersaing di kompetisi Eropa musim depan.
Namun, masih ada waktu bagi Amorim untuk memperbaiki segalanya. Manchester United memiliki potensi besar, dan jika Amorim bisa memperbaiki taktiknya serta membangun kembali kepercayaan para pemain, mereka masih bisa bangkit.
Performa buruk yang ditunjukkan oleh Manchester United di bawah asuhan Ruben Amorim semakin memunculkan keresahan di kalangan pemain dan penggemar. Taktik 3-4-3 yang diterapkan Amorim tampaknya tidak sesuai dengan filosofi permainan yang sudah lama ada di klub, dan hasilnya pun sangat mengecewakan.
Kini, Amorim harus segera memperbaiki pendekatannya atau menghadapi kemungkinan kehilangan pekerjaannya. Manchester United membutuhkan perubahan yang cepat untuk kembali ke jalur kemenangan dan menghindari musim yang berakhir dengan kekecewaan besar. Jika tidak, mereka berisiko mengulang sejarah buruk dengan menempati posisi terburuk dalam lebih dari tiga dekade terakhir.