Christian Pulisic bangkit menjadi pahlawan tak terduga bagi AC Milan. Sempat mengaku “mati di tempat tidur” akibat demam tinggi dua hari sebelumnya, kapten Amerika Serikat ini mencetak brace krusial untuk membalikkan keadaan. Kemenangan dramatis 3-2 atas Torino ini sepenuhnya berkat mentalitas pantang menyerah Rossoneri dan magis yang ditunjukkan oleh Pulisic. Aksi heroik Pulisic Bawa AC Milan Menang besar dan krusial.
Malam yang dimulai dengan mimpi buruk bagi AC Milan berakhir dengan sebuah cerita kepahlawanan yang luar biasa di Stadio Olimpico Grande Torino. Rossoneri, yang tampil tanpa pelatih kepala Max Allegri karena sanksi, sempat tertinggal dua gol dalam 17 menit pertama.
Christian Pulisic Bawa AC Milan Menang ini menjadi protagonis utama dalam comeback sensasional. Pemain asal Amerika Serikat itu sebenarnya sedang berjuang melawan demam tinggi. Namun, ketika timnya membutuhkan keajaiban, Pulisic masuk dari bangku cadangan dan memberikan dampak instan yang tak terduga.
Kemenangan 3-2 ini adalah pernyataan karakter dari Milan. Selain Pulisic, gol spektakuler Adrien Rabiot juga menjadi sorotan. Namun, euforia kemenangan sedikit terganggu dengan cedera yang dialami Rafael Leao.

Awal Bencana dan Gol Spektakuler Rabiot
Pertandingan dimulai dengan skenario terburuk bagi Milan. Kesalahan fatal Fikayo Tomori memberikan Torino keunggulan cepat lewat penalti Nikola Vlasic. Situasi memburuk ketika Duvan Zapata menggandakan keunggulan tuan rumah. Dalam waktu kurang dari 20 menit, Rossoneri sudah tertinggal 2-0.
Namun, harapan kembali menyala berkat aksi individu Adrien Rabiot. Gelandang asal Prancis ini melepaskan tembakan roket dari jarak 29 meter yang menghujam pojok gawang Torino. Gol ini bukan hanya memperkecil ketertinggalan, tetapi juga menjadi gol jarak jauh terbaik Milan sejak 2016. Gol ini menjadi titik balik mentalitas tim.
Rabiot menekankan pentingnya respons mental tim: “Ada kesalahan, tetapi yang penting adalah mentalitas dan semangat yang kami tunjukkan untuk membalikkannya, termasuk mereka yang datang dari bangku cadangan.”
Pulisic Bawa AC Milan Menang: Dampak Instan Sang ‘Super-Sub’
Keputusan memasukkan Pulisic di babak kedua terbukti menjadi langkah genius. Pulisic, yang baru pulih dari demam, hanya butuh 35 detik di lapangan untuk mencetak gol penyeimbang. Sentuhan pertamanya yang klinis menyambut umpan silang Alexis Saelemaekers membungkam pendukung tuan rumah dan mengubah skor menjadi 2-2.
Tidak berhenti di situ, Pulisic kembali mencatatkan namanya di papan skor untuk membalikkan keadaan. Gol keduanya, sebuah tendangan voli terukur menyambut umpan Samuele Ricci, memastikan kemenangan 3-2 bagi Milan. Ini adalah gol ketujuh Pulisic hanya dalam sembilan penampilan Serie A musim ini.
Pulisic pun mengungkapkan kondisi fisiknya yang sebenarnya, yang membuat performanya semakin terasa heroik. “Dua hari lalu saya ‘mati’ di tempat tidur, tetapi saya merasa jauh lebih baik hari ini dan saya sangat senang saya datang ke sini dan dapat membantu tim.”
Rekor Landucci Sempurna di Tengah Absennya Allegri
Di sisi manajerial, asisten manajer Marco Landucci kembali menunjukkan tangan dinginnya saat menggantikan peran Allegri. Landucci kini memiliki rekor 100 persen kemenangan dalam empat laga yang dipimpinnya. Kemampuannya menjaga ketenangan tim saat tertinggal dan melakukan pergantian pemain yang efektif mendapat pujian khusus.
Landucci memberikan kredit kepada semangat juang para pemainnya. “Kami harus memuji tim ini karena mereka tidak pernah menyerah,” puji Landucci. Kemenangan ini juga hasil kerja keras staf medis dalam mempersiapkan Pulisic, yang sangat sakit dua hari sebelumnya.
Cedera Leao Jadi Awan Kelabu Kemenangan Milan
Namun, kemenangan dramatis ini harus dibayar mahal dengan cedera yang dialami Rafael Leao. Bintang asal Portugal itu terpaksa keluar lapangan di babak pertama, menimbulkan kekhawatiran baru bagi lini serang Milan. Cedera otot ini menjadi awan kelabu di tengah perayaan.
Kehilangan Leao bisa menjadi pukulan telak bagi Milan. Landucci memberikan pembaruan singkat: “Leao akan menjalani tes besok, dia merasakan sakit di adduktor dan kami berharap itu tidak serius.”
Kemenangan dramatis ini memiliki arti besar bagi posisi Milan di klasemen Serie A, membuat mereka tetap menempel ketat di puncak. Dengan mentalitas pantang menyerah yang ditunjukkan di Turin, Milan mengirimkan sinyal kuat kepada para pesaingnya.