1

Inter Milan Hancurkan Como 4-0: Kritik Chivu & Filosofi Fabregas

Inter Milan mengirimkan pesan yang sangat kuat kepada para pesaing Scudetto mereka dengan menghancurkan tim kuda hitam, Como 1907, dengan…

Inter Milan mengirimkan pesan yang sangat kuat kepada para pesaing Scudetto mereka dengan menghancurkan tim kuda hitam, Como 1907, dengan skor telak 4-0 di Giuseppe Meazza. Kemenangan ini bukan sekadar perebutan tiga poin, melainkan pembuktian kualitas antara dua pelatih muda, Cristian Chivu dan Cesc Fabregas. Dominasi total ini membuat Inter Milan Hancurkan Como dengan meyakinkan.

Nerazzurri tampil beringas sejak menit awal. Gol-gol dari Lautaro Martinez, Marcus Thuram, Hakan Calhanoglu, dan Carlos Augusto menjadi bukti kedalaman skuad Inter. Pesta gol Inter ini sekaligus menghentikan rekor tak terkalahkan Como dalam 11 pertandingan terakhir di Serie A.

Di sisi lain, Como harus membayar mahal keberanian mereka bermain terbuka di kandang lawan. Meski kalah telak, Fabregas menolak untuk menyesali pendekatannya.

Amukan Nerazzurri 4-0 Runtuhkan Benteng Como

Inter tampil tanpa ampun di hadapan pendukungnya sendiri. Mereka langsung menekan sejak peluit pertama dibunyikan, memaksa pertahanan Como yang biasanya solid menjadi kocar-kacir. Gol pembuka Martinez di menit-menit awal menjadi sinyal bahaya, memanfaatkan assist brilian dari Luis Henrique.

Dominasi Inter berlanjut di babak kedua. Thuram menggandakan keunggulan, sebelum Calhanoglu melepaskan tembakan roket. Pesta gol ditutup oleh voli Augusto, memastikan Como merasakan kebobolan lebih dari satu gol untuk pertama kalinya musim ini. Skor 4-0 Inter ini mencerminkan efektivitas serangan mereka.

Standar Tinggi Chivu Setelah Pesta Gol Inter

Meski menang besar, pelatih Cristian Chivu justru merasa timnya belum tampil sempurna. “Kami bisa melakukan jauh lebih baik,” tegas Chivu. Ia menyoroti kepanikan timnya di babak pertama dan penggunaan energi yang berlebihan saat melakukan pressing. Standar tinggi yang ditetapkan Chivu menunjukkan ambisi besar Inter.

Chivu juga menekankan pentingnya kerendahan hati dalam taktiknya: “Kami memiliki kerendahan hati untuk menunggu mereka mengoper bola, memenangkannya kembali sedikit lebih dalam, dan kemudian melakukan serangan balik.” Strategi ini terbukti jitu.

Filosofi Fabregas Pasca Dihajar Inter Milan

Di kubu yang kalah, Fabregas tetap berdiri tegak dengan filosofi sepakbolanya. Ia menolak untuk mengkhianati prinsip permainannya.

“Saya lebih suka kalah seperti ini daripada bertahan dengan formasi 5-4-1,” ujar Fabregas pasca-laga. Ia berargumen, sekalipun kekalahan telak Como ini terlihat mencolok, secara permainan ia tidak melihat perbedaan kualitas yang terlalu jauh antara kedua tim, selain efektivitas Inter. Fabregas melihat kekalahan ini sebagai bagian dari proses pembelajaran.

Kedalaman Skuad Inter Milan Mengirim Sinyal Kuat

Salah satu kunci kemenangan Inter adalah performa gemilang dari para pemain yang bukan pilihan utama. Luis Henrique menjadi sorotan berkat assist briliannya.

Chivu memuji kontribusi seluruh elemen skuadnya, menekankan bahwa Inter membutuhkan lebih dari sekadar 11 pemain inti untuk sukses. Rotasi yang dilakukan Chivu terbukti efektif, menegaskan kekuatan Nerazzurri.

Kemenangan ini membawa Inter naik ke puncak klasemen Serie A. Sementara itu, Inter Milan Hancurkan Como sekaligus menjadi peringatan Inter keras kepada seluruh liga: mereka kuat, dalam, dan lapar akan kemenangan.

Anton

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *