Barcelona menelan kekalahan perdana di La Liga musim ini dengan cara yang memalukan, dibantai Sevilla 4-1. Kekalahan ini langsung memicu reaksi keras dari bek muda Pau Cubarsi, yang tak sungkan melontarkan kritik pedas terhadap performa timnya.
Cubarsi secara terbuka menyalahkan kegagalan Barca dalam memanfaatkan peluang. Ia juga mendesak rekan-rekannya untuk “terus menekan” agar kegagalan ini tidak terulang, terutama setelah kegagalan penalti krusial oleh Robert Lewandowski.
Artikel Terkait : Arne Slot Liverpool: Detail Kecil Biang Kekalahan dari Chelsea

Sevilla Libas Barcelona: Kegagalan Lini Depan dan Belakang
Sevilla tampil mengejutkan dengan membantai Barcelona 4-1, Minggu (5/10). Tim asuhan Hansi Flick sempat berharap bangkit setelah Marcus Rashford memperkecil defisit. Namun, kegagalan Robert Lewandowski mengeksekusi penalti di babak kedua menjadi titik balik. Tuan rumah justru makin terkapar.
Jose Angel Carmona dan Akor Adams kemudian mencetak dua gol tambahan di penghujung laga untuk mengunci kemenangan telak 4-1. Hasil ini menelanjangi buruknya performa Blaugrana baik di lini depan maupun belakang. Ini juga menjadi kekalahan kedua armada Flick dalam sepekan.
Kritikan Pau Cubarsi Barcelona: Terlalu Nyaman dan Kurang Pressing
Meski timnya babak belur, Pau Cubarsi tampil cukup solid dengan melakukan beberapa tekel penting. Namun, ia tetap melontarkan kritik keras terhadap performa kolektif tim, khususnya terkait pemanfaatan peluang.
“Di babak kedua kami menciptakan beberapa peluang bagus, tapi sepakbola memang seperti itu. Kami tidak boleh lengah seperti yang terjadi di menit-menit akhir. Ke depan, kami harus fokus pada kesalahan ini dan terus mendorong,” ujar Cubarsi seusai laga.
Kritik Pau Cubarsi tidak berhenti di situ. Ia menyoroti masalah pressing di lini depan. “Peluang lawan justru datang dari pressing lini depan. Saya rasa kami harus melakukan pressing seperti musim lalu,” tegasnya. “Menurut saya, sekarang kami mulai merasa terlalu nyaman dan itu tidak boleh terjadi.”
Kekalahan ini membuat Barcelona turun ke posisi dua klasemen dengan 19 poin, tertinggal dari Real Madrid.
Krisis Cedera Menghantui Skuad Hansi Flick
Masalah semakin bertambah bagi Barcelona dengan kondisi Lamine Yamal yang kembali mengalami cedera selangkangan kambuhan. Hansi Flick bahkan ragu sang wonderkid bisa siap untuk El Clasico mendatang karena rumitnya proses pemulihan. Klub mengonfirmasi Yamal harus menepi 2-3 pekan.
Selain Yamal, Barca juga kehilangan Fermin Lopez, Gavi, dan Joan Garcia yang sama-sama berada di ruang perawatan. Situasi ini membuat daftar cedera Blaugrana semakin mengkhawatirkan, menambah tekanan pada pelatih Hansi Flick untuk mencari solusi.
Jeda Internasional: Momen Evaluasi Taktik
Padatnya jadwal pertandingan membuat skuad Flick kelelahan, terlebih karena absennya banyak pemain kunci. Untungnya, jeda internasional tiba pada waktu yang tepat.
Sang pelatih kini punya waktu lebih panjang untuk mengevaluasi taktik dan membenahi tim sebelum bentrok kontra Girona pada 18 Oktober mendatang. Pau Cubarsi Barcelona berharap jeda ini digunakan untuk menerapkan kembali mentalitas pressing keras yang menjadi ciri khas mereka.